Wisata Sejarah Yogyakarta
Festivaljalanjalan.com – Jika Anda ingin berburu wisata sejarah Yogyakarta, nampaknya Anda perlu mempertimbangkan beberapa rekomendasi wisata sejarah di Jogja ini. Tidak akan lengkap rasanya menyusuri kota Yogyakarta tanpa mengenal budaya dan sejarahnya. Yogyakarta, tidak hanya terkenal dengan pendidikannya, tetapi juga sarat dengan budaya dan sejarah yang penuh makna. Berbagai situs peninggalan sejarah dan museum akan membawa Anda ke masa – masa kedigdayaan, keruntuhan, peralihan, hingga kebangkitan tampuk kuasa.
5 Rekomendasi Wisata Sejarah di Yogyakarta
Tak kenal maka tak sayang. Anda dapat menggali dan mencintai suatu kota melalui sejarahnya. Berikut ini merupakan 5 situs peninggalan sejarah dan museum di Yogyakarta yang khusyuk dengan nilai budaya dan sejarahnya
Kraton Kotagede (Makam Raja-Raja Mataram)
Berbeda dengan Keraton Yogyakarta yang masih difungsikan, keraton Kotagede tinggal menyisakan kemegahan bangunan. Karena bangunan ini merupakan kota kuno yang sempat menjadi ibu kota Kesultanan Mataram sekitar tahun 1586–1613. Kota gede (Kutha Gedhe) yang berarti “kota besar” merupakan saksi berdirinya Kerajaan Mataram Islam.
Namun jika anda tertarik, Anda dapat menyambangi makam pendirinya, Ki Ageng Mataram beserta keluarga dan abdi dalem kerajaan. Harga tiket masuk situs gratis, namun jika Anda ingin berziarah ke makam para raja, Anda harus membayar sekitar Rp. 50.000,-. Situs ini terletak di Kotagede, Yogyakarta tepatnya 100 meter ke arah selatan Pasar Kotagede.
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Salah satu wisata sentral di Yogyakarta adalah Keraton Yogyakarta itu sendiri. Tempat ini masih berfungsi sebagai kediaman sang raja, Sri Sultan Hamengkubuwono X beserta keluarga besar. Keraton Yogyakarta merupakan buah kerja keras sang pendiri, Sri Sultan Hamengkubuwono I, setelah perjanjian Giyanti tahun 1755. Hanya dengan tiket masuk seharga Rp. 8.000 – Rp 15.000,- saja, Anda dapat menikmati wisata sejarah Yogyakarta. Mereguk sejarah yang terbalut bangunan bergaya arsitektur Jawa.
Situs Warungboto
Situs ini terletak di Jalan Veteran No.77, Kelurahan Warungboto, Umbulharjo. Disebut juga dengan nama Pesanggrahan Rejowinangun, situs ini berfungsi sebagai tempat istirahat dan pemandian para raja pada masanya. Sultan Hamengkubuwono II membangunnya masih menjabat putra mahkota pada periode tahun 1765-1792. Bayangkan, sang bangunan telah menjadi saksi bisu percakapan rahasia para raja yang sedang berendam ria.
Museum Benteng Vredeburg
Museum yang terletak di jantung kota Yogyakarta ini menjadi saksi sejarah majunya Yogyakarta sekaligus kolonialisme Belanda dan Jepang. Dengan maksud untuk mengontrol pemerintahan, Belanda meminta izin Sri Sultan Hamengkubuwono I untuk membangun benteng. Pada era Belanda, benteng digunakan sebagai markas pasukan Belanda dan perlengkapan perang. Benteng ini juga sempat menjadi markas, gudang senjata dan mesiu, hingga penjara setelah dikuasai Jepang. Anda dapat masuk hanya dengan membayar tiket masuk seharga Rp. 3.000 – Rp 10.000.
Candi Prambanan
Anda mungkin sudah tidak asing dengan wisata satu ini. Sebagai salah satu Situs Warisan Dunia Unesco, candi Prambanan merupakan bentuk peradaban tinggi era Jawa Kuno. Sang raja, Rakai Pikatan, membangun candi untuk tujuan peribadatan umat Hindu. Anda juga akan menjumpai 240 candi di sekitar candi utama. Menurut legenda, kisah Roro Jonggrang turut menjadi andil dalam pembangunan candi Prambanan. Berlokasi di Desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, wisata ini dapat Anda nikmati dengan tiket masuk seharga Rp 24.000 – Rp48.000.
Festival Jalan Jalan
Selain kelima wisata tersebut, masih terdapat banyak wisata sejarah lainnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selanjutnya jika Anda mampir di Kaliurang, Anda bisa masuk ke Museum Ullen Sentalu hanya dengan Rp. 50.000,- untuk dewasa. Tidak seperti museum lainnya, museum ini memiliki desain kontemporer dengan spot foto yang tentunya menarik mata. Itu tadi beberapa spot wisata sejarah Yogyakarta pilihan yang bisa Anda coba. Selamat berpiknik ria.
Hi, this is a comment.
To get started with moderating, editing, and deleting comments, please visit the Comments screen in the dashboard.
Commenter avatars come from Gravatar.